Hatyai – Perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Hatyai selama delapan jam, tim International Islamic Comperative Study (IICS) SMA Plus Al-Aqsha melanjutkan studi komparatif internasional menuju Thailand pada Kamis malam (8/3/2023) dengan menggunakan bis, Hatyai sendiri merupakan wilayah ibukota dari provinsi Songkhla sebagai salah satu provinsi di Negeri Gajah.

Masjid Songkhla sebagai masjid terbesar di Thailand

Kegiatan pertama yang dilaksanakan di Haytai adalah sesi moment perfotoan di Kuil Putih Hatyai pada Jum’at (10/3/2023) ,membeli sovernir khas kota tersebut serta mengunjungi Masjid Songkhla sebagai Central Mosque yang ada di Thailand. Pada malam hari dilanjutkan dengan berkunjung menuju Pasar Asean Tuktuk Thailand untuk melihat khas dari pasar malam Thailand.

Suasana di Pantai Songkhla Thailand

“Ke Thailand jauh lebih ekstrem, ketika masuk hotel di Thailand sudah ada gambar-gambar ganja, ditawarin (ganja), dan sudah menjadi minuman sehari-hari. Penganut agama di Thailand 80 persen Buddha, 20 persen Islam. Kenapa dinamakan Thailand ?, karena Thailand itu diambil dari kata Thai yang artinya Bebas dan Land itu bumi. Kita (Pembimbing Guru IICS SMA Al-Aqsha) juga mengarahkan agar tidak terlena dengan apa yang ada di Thailand dengan melakukan pengawasan terhadap peserta IICS SMA Al-Aqsha” Kata Rudi Nasrudin sebagai peserta IICS dari guru.

Ia menambahkan, kegiatan selanjutnya menuju pasar ASEAN yang sangat terkenal serta memiliki jejak sejarah bersama peserta IICS SMA Al-Aqsha, anak-anak IICS melakukan shopping untuk keperluan pribadi sebagai bentuk kenangan selama melakukan studi tour di tiga negara.

Komplek Kuil Buddha di Thailand.

Sebelum kembali menuju Tanah Air Indonesia, IICS SMA Plus Al-Aqsha berwisata dengan nuansa “Thailand Cultures and Fun Activities“. Destinasi wisata yang dikunjungi diantaranya adalah Cham Puak Camp, Buddha Sleeping, Samila BeachKepala Naga dan Floating Market. Kegiatan IICS diakhiri dengan perjalanan menuju bandara Penang Malaysia (Muhammad Iqbal Azis)