CIBEUSI – Manasik Haji merupakan peragaan kegiatan ibadah haji atau umrah yang sesuai dengan syarat dan rukun-rukunnya. Manasik Haji ini merupakan bentuk pelatihan untuk santri bagaimana cara melaksanaan ibadah Haji dan Umrah dari mulai tatacara, pakaian, maupun larangan yang harus dihindari. Pelaksanaan manasik melibatkan santri kelas 3 KMMI dan dilaksanakan di area pondok pada hari Rabu (2/3).
Ikut serta dalam pelatihan ibadah Haji dan umrah tersebut adalah para wali kelas, asatidz dan ustadzat sebagai pendamping dan panitia. Kegiatan manasik ini merupakan program kurikulum pesantren yang dikoordinir oleh Al-Ustadz H. Nur. Sholeh Subehan Ajis S.H.I. yang juga sebagai Wakil Kepala Sekolah SMP bidang kurikulum pesantren. Manasik Haji diadakan karena sebagai bekal ilmu bagi santri ketika melaksanakan ibadah haji dan umrah di masa yang akan datang, agar tahu apa saja yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan.
Tempat yang dijadikan peragaan ibadah manasik haji dan umrah yaitu Masjid Jami’ Al-Aqsha sebagai Miqat, Lapangan Putri sebagai padang Arafah, depan kelas putra sebagai Mudzalifah, lapang utama putra sebagai tempat Muna dan tempat melempar jumrah, dan lapangan basket asrama putra sebagai area Masjidil Haram.
Banyak kesan positif yang diungkapkan oleh beberapa santri diantaranya, “Seru, dapat ‘roti Arab dan Air Zamzam’,” kata Melania. “Pengalaman Baru,” jelas Hasna. “Sebagai bekal di masa yang akan datang agar tahu apa saja yang harus dilakukan saat melakukan ibadah haji atau umroh,” ungkap Nurul. “Seru, dapet banyak ilmu semoga di tahun yang akan datang bisa haji bareng,” Ujar Nurashilah sebagai santriwati putri kelas 3 KMMI. (Azis/Khaisya).