Jatinangor – Menjelang kelulusan angkatan Ali Umar 605, PM Al-Aqsha dari Tim Kurikulum Kulliyatul Mu’allimiin Wa Mualimat Al-Islamiyah (KMMI) mengadakan acara yaitu pembekalan intensif kelas 6, yaitu pelatihan kitab Nahwu Al-Fahmu Jilid 1 yang dilaksanakan pada Senin (27/5/2024) di Aula Putra.

Acara pembekalan ini dimulai dari jam 07.30 sampai pukul 16.00 sore yang dibagi menjadi dua sesi.

Santriwati Akhir KMMI sedang memerhatikan materi Al-Fahmu dengan seksama.

Tujuan tim KMMI mengadakan kegiatan ini adalah sebagai bentuk persiapan santri untuk menguasai bahasa Arab ketika sudah lulus dari PM Al-Aqsha. Selain itu, santri juga harus membiasakan berbahasa sesuai dengan kaidah Nahwu yang berlaku.

Sesi do’a bersama Pengasuh PM Al-Aqsha, Dr.KH Mukhlis Aliyudin M.Ag (tengah kiri) bersama Al-Ustadz Asep Saefulloh (tengah)

Pelatihan Kitab Al-Fahmu jilid 1 ini diadakan sebagai dasar salah satu ilmu kaidah bahasa Arab dalam memahami penggunaan harakat B.Arab dalam menguasai tatacara penulisan tulisan arab diakhir kata atau kalimat. Pemateri dalam pelatihan kitab ini adalah Kiai Asep Saefulloh Darussalam.

Sesi Foto Bersama Pengarang Kitab Al-Fahmu, Asep Saefulloh (Tengah Kiri)

Kiai Asep Saefullah sendiri merupakan penulis kitab Nahwu “Al-Fahmu”. Buku ini juga digunakan sebagai materi dasar bahasa Arab bagi santri untuk memberikan gambaran tentang Nahwu agar kita (bukan orang Arab) dapat memahami kitab tersebut tanpa menghafalkannnya.

Esensi dari buku “Al-Fahmu” diantaranya adalah :

  1. Dibuat secara sistematis (bertahap)
  2. Berbahasa Indonesia supaya mudah dipahami
  3. Menggunakan kosakata yang simple dan mudah (tidak berbelit-belit)
  4. Diberi tanda warna merah untuk materi yang penting.
  5. Ada cara-cara tertentu.
  6. Setiap materi ada cara mengi’rabkannya (Penjabaran kata dalam bahasa Arab)

Sesi Pembelajaran Al-Fahmu Santri Putra KMMI.

Dalam penjelasan latar belakang kitab Al-Fahmu, Bahasa Arab yang merupakan bahasa Al-Qur’an. Dari beberapa cabang ilmu bahasa Arab, Nahwu merupakan salah satu ilmu dasar yang diprioritaskan sehingga Nahwu juga disebut “Central Ilmu Bahasa Arab”

Buku ini dipelajari oleh santri KMMI PM Al-Aqsha sebagai solusi pembelajaran bahasa Arab untuk mengembangkan bacaan tulisan Arab serta menambah kosakata, agar santri dapat memahami teks tersebut sesuai dengan disiplin ilmu yang berlaku. (Muhammad Iqbal Azis)