Jatinangor – Muhammad Natsir, selaku Mahasiswa Asing dari Nigeria yang berkuliah di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok mengakhiri masa penelitiannya yaitu Program Native Goes to Pesantren (NAVIGATE) di Pondok Modern Al-Aqsha pada Selasa (12/9/2023), kemudian disambung dengan melakukan sesi foto bersama di Masjid Jami’ bersama Ashabul Sittah yaitu tim pengembangan kurikulum pesantren Al-Aqsha Kulliyatul Mua’limin wal Mu’alimat Al-Islamiyyah (KMMI). Kunjungan Muhammad Natsir sudah berjalan sejak pada Selasa (12/8/2023) dan berdiam di Wisma Al-Aqsha selama satu bulan.

Sesi Foto Bersama Muhammad Natsir (Tengah) bersama tim KMMI.
Adapun penelitian yang dilakukan Muhammad Natsir ialah mencari informasi dan kegiataan keseharian santri PM Al-Aqsha, selain itu Mahasiswa asal Nigeria juga mengikuti kegiatan formal seperti memberikan pengalaman berbahasa Inggris versi Native Speaker di dalam kelas dan di luar kelas seperti ketika santriwati mengadakan kegiatan Conversation pada Hari Jum’at sebelum lari pagi serta melakukan diskusi santai bersama Asatidz dengan berbahasa Native English di luar PM Al-Aqsha Seperti wisata kuliner Restaurant Lokal Jatinangor-Bandung, berlibur di tempat wisata lokal pemandian Air Panas di Garut, dan bermain Futsal di Sore hari.

Percakapan Sehari-hari dengan Berbahasa Inggris bersama Native Speaker, Muhamamd Natsir.
Dilansir dari website Santri Mengglobal, Muhammad Nasir yang merupakan Alumnus University of Jos dan juga Awardee Beasiswa Pendidikan S2 di UIII Depok. Kahfi Fajar Abdullah, selaku Ketua Pelaksana Program NAVIGATE sekaligus salah satu dari tim Ashabul Sittah, menyampaikan bahwa selama satu bulan di PM Al-Aqsha, Muhammad Nasir telah memberikan pengalaman kepada santri Al-Aqsha sebagai guru Bahasa Inggris dan Arab.

Sesi Pembelajaran Navigate Program di Jadwal Formal.
“Muhammad Nasir bukan hanya seorang pengajar, tetapi juga seorang sahabat dan inspirasi bagi seluruh Santri Al Aqsha. Dengan dedikasi dan semangatnya, beliau telah membantu membuka pintu dunia baru bagi santri-santri kami, membantu mereka meraih lebih banyak pengetahuan, dan menginspirasi mereka untuk terus belajar”. Ungkapnya merasa sedih dengan perpisahan ini yang dikutip dari Website Santri Mengglobal.

Futsal and Native Speaker with Mr.Natsir.
Mahasiswa dari Nigeria juga pernah menyampaikan pengalamannya kepada salah satu jurnalis website PM Al-Aqsha Muhammad Iqbal Azis, bahwasannya kita harus memiliki pemikiran Global Civilization (Peradaban Global), dalam artian kita harus mencari ilmu dan pengalaman dari berbagai belahan dunia sebagai pembelajaran agar kita dapat menambah khazanah ilmu baik melewati bahasa, sejarah, budaya yang ada di seluruh dunia sehingga semakin banyak ilmu pengetahuan semakin bijak dalam menanggapi suatu hal untuk mencari suatu kebenaran.

Sesi Test TOEFL di Lab.Bahasa.
Mahsiswa lulusan University of Jos juga membantu santri dan santriwati SMA untuk melatih TOEFL (Test Bahasa Inggris) dengan materi ujian Reading, Listening, Writing dan Understanding di Laboratorium Bahasa sebagai langkah santri untuk melanjutkan masa studinya di luar negeri terkhusus Eropa. Selain itu Mr.Natsir juga membantu Bagian Bahasa OPPMA Putri dalam meningkakan kualitas bahasa Inggris dan Arab dengan terjun langsung kepada santri PM Al-Aqsha.

Sesi Seminar “Learn With Native Speaker And Study Abroad” bersama Dito Alif Pratama.
Selain itu, Muhammad Natsir juga menjadi pemateri seminar “Learn With Native Speaker And Study Abroad” bersama Dito Alif Pratama selaku Founder Santri Mengglobal kepada seluruh santri dengan berbagi pengalamannya dalam perjalanan studi diluar negeri.
Alhasil dari Program NAVIGATE tersebut, Tim Kurikulum KMMI kembali mengadakan kerjasama dengan tim Santri Mengglobal mengenai Penandatanganan Nota Kerjasama Antara Yayasan Santri Mengglobal Nusantara dengan tim KMMI Pondok Modern Al Aqsha dalam rangka penguatan Bahasa Arab dan Inggris bagi Santri serta pelaksanaan program International Overseas Study Visit Singapore, Malaysia, & Thailand (Academic, Social, Culture, Economics & Languages) pada 07-12 November 2023 mendatang. Kerjasama ini merupakan yang kedua kalinya sejak setahun yang lalu. (Muhammad Iqbal Azis)