Assalamu’alaikum,, whats up everyone…..

Di artikel kali ini kita akan berbagi cerita tentang pesantren. Apa sih pesantren?

Selamat membaca….:)

Tak jarang orang yang merasa  tidak suka dengan pesantren. Bahwa pesantren adalah tempat pembuangan orang-orang nakal. Tak sedikit orang yang berbicara.

“Aduh jangan ke pesantren  deh sekolahnya, anak saya kan pinter masa masuk pesantren”.

“ Anak pesatren tuh kudet-kudet semua tau, mana gak boleh megang handphone lagi”.

“Dandannya kok gitu sih, ga modis banget”.

“Kerudungnya panjang amat, gak ribet tuh?”.

“Aduh gak boleh keluar, pondok atau penjara sih?”

“Takut gak punya pacar…”

“Kayanya banyak kutu busuk deh”

Dan masih banyak lagi

Ukhti, banyak orang-orang yang sukses lulusan pesantren tidak cukup untuk memiliki otak pintar saja. Melainkan akhlak pun harus dijaga. Siapa yang bisa menjamin di sekolah biasa akhlaknya terjaga, apa orang tua bisa mengawasi buah hati sepenuhnya disekolah? Memang di sekolah ada pengganti orang tua ia yang disebut guru, namun tidak setiap waktu guru-guru itu mangawasi murid-muridnya satu per satu hanya sekedar dilingkungan sekolah saja. Karna belum tentu guru-guru mengetahui apa saja yang dilakukan oleh para muridnya di luar lingkungan sekolah.

Melihat pergaulan zaman sekarang kita bisa menyimpulkan TIDAK! Di sekolah biasa pergaulan bebas tidak bisa dihindari walaupun sekolah itu memiliki kedisiplinan yang ketat. Tetapi siswa dapat melakukannya di luar sekolah. Kondisi seperti ini yang mengkhawatirkan. Mereka bisa melakukan apapun tanpa pengawasan dari orang tua. Mungkin ketika di rumah mereka bersikap sewajarnya. Akan tetapi, kita tidak tahu apa yang dilakukan mereka di luar rumah, apalagi untuk orangtuanya yang memiliki kesibukan pada profesinya. Sehingga tidak ada waktu untuk memberi perhatian pada mereka.

Berbeda dengan pesantren. Disana InsyaAllah kita sudah dijamin terbebas dari pergaulan-pergaulan bebas. Setidaknya hal-hal yang dilakukan bermanfaat dan positif. Setiap langkahnya mendapatkan pahala, InsyaAllah.

Setiap perempuan pasti menginginkan tampil cantik di mata semua orang. Siapa bilang santri tidak bisa modis? Modis tidak harus diperlihatkan kan?

Tidak semestinya perempuan memperlihatkan kecantikannya pada orang lain khususnya kepada yang belum mahramnya. Apakah dengan bergaya modis kita bisa mendapat apa yang kita inginkan? Mungkin bagi sebagian orang berpendapat bahwa berpenampilan modis menjadi kewajiban bagi setiap perempuan. Memang  perempuan diwajibkan berpakaian rapih, bersih serta nyaman dipandang bukan berarti harus terlihat modis ataupun mewah dengan berpakaian bersih dan rapih pun orang-orang sudah mengetahui kepribadian kita dalam arti orang lain tahu bahwa kita sebagai perempuan itu bersih dan rapih bukan pribadi yang berantakan.

Zaman sekarang banyak perempuan yang berlomba-lomba mempercantik diri baik dengan perawatan alami, tetapi zaman semakin canggih tekhnologi pun semakin berkembang banyak alat-alat kedokteran yang  sudah bisa merubah wajah seseorang menjadi lebih terlihat sempurna baik itu di wajah maupun di bagian tubuh lainnya.

Ukhti akhi , kita sebagai hamba Allah seharusnya mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita. Jangan sampai kita tidak pernah merasa bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Perempuan diciptakan dengan kecantikannya,  lelaki diciptakan dengan ketampanannya.

Allah lebih menyukai hambanya yang sederhana tidak bermewah-mewah karena,  kemewahan hanya milik Allah tidak sepentasnya kita berbangga diri dengan itu. Khusus untuk perempuan berpenampilan modis tidak menjamin kita terlihat cantik walaupun dengan berpakaian yang mahal sekalipun.

Allah SWT sangat memuliakan perempuan, Dia melindungi perempuan dengan memerintahkan untuk menggunakan sehelai kain untuk menutupi aurat mereka dari ujung kepala hingga ujung kaki kecuali wajah dan telapak tangan.

Allah pun memerintahkan kepada perempuan untuk memakai kerudung hingga menutupi dada dan memakai pakain yang panjang. Mungkin orang-orang yang melihatnya akan merasa ribet karena kerudung atau pakaian yang terlalu panjang. Padahal ribet atau tidaknya tergantung dengan siapa yang memakainya. Jika pemakai merasa senang dan nyaman dengan apa yang dia pakai tentunya dengan niat yang begitu ikhlas insyaAllah mau pakaiannya sepanjang apapun tidak akan menjadi masalah untuk dirinya. Tidak masalah jika kita menggunakan pakaian atau jilbab sesuai dengan perkembangan zaman tetapi, kita harus ingat akan syari’at islam.

Bahkan Rasulullah SAW telah memperingatkan kita untuk menutup semua bagian dari tubuh kita kecuali wajah dan telapak tangan

Seperti dalam sabdanya:

يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ يَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا

Wahai Asma ! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan).[HR. Abu Dâwud, no. 4104 dan al-Baihaqi, no. 3218. Hadist ini di shahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah]

Sumber: https://almanhaj.or.id/4114-kewajiban-menutup-aurat-dan-batasannya.html

Jadi kita sebgai muslimah haruslah menjaga diri kita agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan dilindungi oleh Allah SWT.

Tidak sedikit orang mengatakan bahwa pesantren adalah penjara, WHY?

Pesantren memiliki aturan tersendiri berbeda dengan sekolah-sekolah lain. Santri tidak diperbolehkan keluar dari pondok tanpa seizin pihak pondok, hal ini bertujuan untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan contoh, terjadi kecelakaan selama diperjalanan sedangkan pihak pondok tidak mengetahui peristiwa itu. Hal ini dapat mencemaskan pihak pondok bahkan orang tua santri sekalipun. Tujuan lainnya melainkan untuk menegakkan kedisiplinan pondok agar santri tidak seenaknya keluar masuk pondok sesuai dengan keinginannya.

PACARAN?  NO WAY!!!

Zaman sekarang ini pacaran adalah hal yang biasa dilakukan oleh para remaja-remaja diluar sana, dimana mereka tak paham akan larangan islam . Tapi bagi kami para santri  pacaran bisa mengganggu konsentrasi ketika sedang mencari ilmu.Kawan,, pacaran bisa menjerumuskan kita kedalam zina karena dalam pacaran semuanya saja bisa dihalalkan. pegangan tangan,nonton bareng berdua,makan bareng semuanya itu adalah zina. Mungkin bagi kalian zina itu berhubungan intim. Tetapi, dari kita menatap mata seseorang yang bukan muhrim kita saja itu sudah termasuk zina mata, memikirkan si dia secara berlebihan bisa masuk kedalam zina pikiran,  pacaran bisa saja menjauhkan kita dari Allah SWT apabila kita selalu saja memikirkan si dia tanpa memikirkan Allah SWT dalam hati dan pikiran kita.

Tenang saja jodoh sudah ada di tangan Allah SWT. Tanpa kalian pacaran pun jodoh akan datang dengan sendirinya. lebih baik sekarang kita perbaiki terlebih dahulu diri kita dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT . Carilah ilmu dimasa emasmu sekarang ini karena,  semuanya itu sudah di atur oleh sang kuasa.

Pesantren adalah tempat bersama. Seluruh aktifitas dilakukan bersama-sama seperti makan, tidur, belajar, mencuci, dan masih banyak lagi. Tak sedikit orang yang merasa tidak nyaman jika melakukan sesuatu  bersama orang lain. Pendapat miring dari orang yang belum pernah mengalami pesantren mungkin baginya ini hal yang tidak sehat alias kotor.kuman-kuman,bakteri,kecoa dan hal hal yang menjijikan lainnya bisa saja terlintas dipikiran mereka. Tapi, itu semua tergantung dengan diri kita sendiri.Bayangkan, jika kamu punya rumah yang bagus tapi kamu sendiri tidak bisa merawatnya.Apa boleh buat rumah pasti akan terlihat kotor. Kami para santri didik untuk selalu menjaga kebersihan oleh karena itu hal hal negatif tentang kecoa dan kawan kawannya kami bisa atasi. Pondok kami insyaalah terjaga terawat nyaman aman dan bersih.

                         النَّظَافَةُ مِنَ الْإيْمَانِ

“Kebersihan adalah Sebagian dari Iman”

Kawan semoga apa yang sudah kita diskusikan diatas tadi bisa bermanfaat untuk kalian semua. Mari bersama sama memperbaiki diri menuju jalan yang lebih baik. Agar hidup kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin ya robal alamin.

Wassalamu’alaikum