Pangandaran – Lembaga Pondok Modern (PM) Al-Aqsha dari Panitia Social Culture SMA Plus Al-Aqsha menyelenggarakan kegiatan Social Culture sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diketuai oleh Pak Syamsuja untuk Santri kelas 10 atau 4 KMMI melalui pembelajaran study tour dengan membawa 4 rombongan bis. Kegiatan ini berlangsung di tiga lokasi Sejarah dan Wisata, yaitu Situs Ciung Wanara, Cagar Alam Pangandaran, dan Pantai Pananjung Pangandaran yang dilaksanakan selama dua hari pada Rabu (13/11/2024) sampai Kamis (14/11/2024) yang bekerjasama dengan tim travel bis Fazza Tour and Travel.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan santri pada kekayaan budaya dan alam Indonesia serta memperkuat nilai-nilai Pancasila melalui pengalaman langsung di lapangan dengan memasukan unsur-unsur kepesantrenan PM Al-Aqsha. Lokasi-lokasi yang dipilih, seperti Ciung Wanara, yang memiliki situs peninggalan Kerajaan Galuh dan berbagai artefak sejarah, akan menjadi sarana edukasi bagi santri untuk belajar tentang sejarah peradaban dan kebudayaan Sunda.
Di kawasan wisata budaya Ciung Wanara, para santri disuguhi berbagai peninggalan sejarah, termasuk makam keramat Karuhun yang dihormati sebagai leluhur orang Sunda. Selain itu, santri dapat belajar dari peninggalan lain, seperti Batu Pangcalikan, Batu Pamangkonan, makam Adipati Panaekan, dan tumpukan batu Sri Begawat Pohaci yang masing-masing menyimpan cerita sejarah tersendiri.
Setelah dari Ciung Wanara, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pantai Pananjung di Pangandaran. Para santri diberi kesempatan untuk menikmati suasana alam dan pesona pantai selatan di Provinsi Jawa Barat ini. Menjelang siang, mereka beristirahat di Masjid Al-Jabar untuk melaksanakan salat Dzuhur sebelum kembali melanjutkan kegiatan observasi di sekitar Pantai Pangandaran.
Setibanya di hotel pada sore hari, peserta Social Culture kemudian diarahkan menuju Cagar Alam Pangandaran untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut. Cagar Alam ini memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang unik, termasuk hutan tropis yang lebat dan hewan-hewan khas yang hanya bisa ditemukan di Pangandaran. Santri diajak untuk mengamati dan mencatat hasil observasi mereka, yang kemudian dipresentasikan pada malam hari sebagai bentuk laporan hasil kegiatan kepada panitia Social Culture.
Kegiatan disambung, dengan kegiatan fun games di pantai serta aktivitas bebas bagi para Santri. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kebersamaan dan melatih kekompakan di antara peserta santri Kelas 4 KMMI. Setelah makan siang dan persiapan kembali ke PM Al-Aqsha, rombongan meninggalkan Pangandaran menuju Masjid Al-Jabar untuk melaksanakan salat Dzuhur. Dalam perjalanan pulang, mereka juga singgah di beberapa titik peristirahatan, seperti di Rest Area Haur Kuning, Ciawi.
Kegiatan ini berakhir dengan kepulangan seluruh peserta ke Pesantren Al-Aqsha pada malam hari. SMA Plus Al-Aqsha berharap kegiatan Social Culture ini dapat memperkaya pengetahuan para Santri mengenai kekayaan alam dan budaya di daerah Jawa Barat, khususnya di Ciamis dan Pangandaran, serta menumbuhkan kecintaan terhadap warisan sejarah lokal.
Dengan adanya kegiatan Social Culture ini, diharapkan Santri SMA Plus Al-Aqsha dapat lebih memahami, menghargai, dan mencintai warisan budaya bangsa, serta menginternalisasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai juga dengan nilai kepesantrenan PM Al-Aqsha. (Muhammad Iqbal Azis)